Cari Blog Ini

Kamis, 01 Mei 2014

Tanaman Asing Merebak di TNBTS

Tanaman Asing Merebak di TNBTS

Hamparan Verbena brasiliensis di Oro-Oro Ombo.
Foto-foto: ABDI PURMONO
Sepasang sejoli Swedia berfoto mesra di tengah hamparan Verbena brasiliensis Vell di Oro-Oro Ombo Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pada Selasa, 4 Juni lalu. Banyak pendaki lain menyempatkan diri berpose di sana. 

Oro-Oro Ombo sejatinya pos kelima dari sepuluh rute pendakian ke Gunung Semeru, berupa dataran padang rumput (sabana) seluas sekitar 20 hektare. Verbena brasiliensis berwarna ungu, fisiknya mirip tanaman lavender. Kombinasi warna kuning kehijauan dan ungu membentuk lanskap indah mirip taman bunga di beberapa negara Eropa, terutama Belanda dan Prancis.

Namun, “Ada ancaman ekologis di balik keindahan itu. Tanaman Verbena brasiliensis Vell bisa menjadi masalah serius seperti halnya Salvinia molesta (kiambang atau kayapu) yang sempat menutupi permukaan air Ranupani pada Juni-Juli tahun lalu, atau serangan akasia berduri (Acacia nilotica) di (Taman Nasional) Baluran yang sampai sekarang belum sepenuhnya teratasi.”

Demikian disampaikan Toni Artaka, petugas Pengendali Ekosistem Hutan pada Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Balai Besar TNBTS kepada saya, Kamis pagi, 13 Juni 2013. “Setahu saya belum ada yang mengekspos bahaya laten dari Verbena brasiliensis Vell. Kebanyakan pendaki mengira itu lavender, padahal bukan. Mana tahu ada peneliti botani yang berminat meneliti tanaman tersebut.”

Toni mendeskripsikan, Verbena brasiliensis berasal dari keluarga Verbenaceae yang merupakan tumbuhan semak tahunan atau berumur pendek. Tanaman ini tumbuh tegak setinggi antara 1,5 sampai 2 meter, dengan batang segi empat seperti keluarga Verbenaceae lainnya, serta berbulu kasar di tiap persegi.

Cabang atas panjangnya 4-9 sentimeter, berpasangan, dan naik.  Daun berpasangan (composit), berbentuk bulat memanjang yang sederhana dan bergerigi (serate),  dengan panjang 4-10 sentimeter dan lebar antara 0,8 sampai 2,5 sentimeter. Perbungaan silinder pada ujung cabang (terminal), umumnya 3 silinder yang berukuran antara 0,5 sampai 7 sentimeter dan berdiameter antara 0,5 sampai 0,7 sentimeter. Bunga berwarna ungu yang muncul dari silinder perbungaan kadang-kadang tiga kuntum bersamaan.

Verbena brasiliensis mereproduksi diri secara seksual dengan memproduksi benih. Tanaman ini mulai tumbuh, berbunga, hingga mengering sepanjang Januari-Agustus. “Buahnya sangat kecil sehingga mudah sekali terpencar oleh angin, lengket di tubuh pendaki atau lengket di tubuh binatang. Itu sebabnya penyebaran Verbena brasiliensis bisa meluas di dalam kawasan TNBTS,” kata Toni.

Sampai sekarang Toni dan kawan-kawan tidak mengetahui pasti masa kehadiran tanaman asli Amerika Selatan itu di dalam kawasan TNBTS. Di tempat asalnya Verbena brasiliensis biasa tumbuh di padang rumput, zona riparian, daerah perkotaan dan lahan basah. Ia biasa dijadikan sebagai tanaman hias dan dibudidayakan untuk taman.

Meski tampak indah, kehadiran Verbena brasiliensis justru mencemaskan. Tanaman asing ini bersifat invasif, bisa terus mendominasi dan menguasai habitat sehingga menggusur spesies tanaman asli TNBTS, seperti sabana di Ranu Kumbolo, Oro-Oro Ombo, Jambangan, dan Kalimati. Ekosistem pun kemudian terganggu.

Diduga Verbena brasiliensis masuk ke kawasan TNBTS pada masa kolonialisme. Berdasarkan buku Flora Pegunungan Jawa karya van Steenis yang dibaca Toni, pada masa kolonial daerah Nongkojajar di Pasuruan menjadi loji (kompleks perumahan Belanda) dan di sana hidup seorang ahli botani yang gemar mendatangkan jenis-jenis tumbuhan dari luar negeri, termasuk Verbena brasiliensis. “Kami menduga, tanaman itu masuk ke TNBTS akibat intervensi manusia masa itu.”

Kini, Verbena brasiliensis menyebar hampir merata di wilayah Semeru bagian barat, di tepi jalan dari Coban Trisula hingga Ranu Pani, padang rumput dan riparian Ranu Regulo, zona riparian Ranu Pani, Ranu Kumbolo, sepanjang jalur pendakian Ranu Pani-Cemoro Kandang. tanaman itu juga bisa dijumpai di sabana Bromo, Penanjakan, dan Blok Argowulan.

“Tapi booming-nya di Oro-Oro Ombo. Luasannya sekitar seperlima dari luas Oro-Oro Ombo. Sejak bekerja tahun 2000, saya belum pernah lihat Verbena brasiliensis di luar kawasan TNBTS,” ujar dia. 

Menurut Toni, penyebaran Verbena brasiliensis bisa dikendalikan dengan cara mengisolasinya. Ia tak harus ditanam atau dijual sebagai tanaman hias. Pemanenan bunga sebelum buahnya masak juga dapat mengurangi resiko penyebaran biji.

Keberadaan Verbena brasiliensis bisa pula dimusnakan dengan pembabatan dan atau mencabut tumbuhan secara berkala sebelum musim berbunga. Pemusnahan dengan cara menggunakan herbisida sintetik, apalagi dengan membakar, dilarang. Namun, hingga sekarang, upaya penanggulangan tersebut belum pernah dilakukan. ABDI PURMONO

Ranu Tompe Bromo Tengger Semeru

Ranu Tompe


MALANG — Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menutup akses ke Ranu Tompe pasca-ekspedisi pencarian Ranu Tompe pada 4-13 Oktober 2013.

Bertajuk Ekspedisi Eksplorasi Ekologi Ranu Tompe, ini merupakan ekspedisi terbesar pertama sejak TNBTS berdiri pada 1982. Ekspedisi melibatkan tujuh staf TNBTS, empat mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, ketua Raptor Indonesia Malang, koordinator lapangan JICA-RECA (Japan International Cooperation Agency-Restoration of Ecosystems in Conservation Areas), saya, dan ditambah sekitar sepuluh porter.

Kepala Balai Besar TNBTS Ayu Dewi Utari mengatakan, secara geografis, Ranu Tompe terisolasi dan jauh dari akses manusia. Selama ini keberadaan Ranu Tompe hanya diketahui dari peta kawasan dan citra satelit tanpa seorang pun di Balai Besar TNBTS pernah mengunjunginya. Sedangkan lima danau lagi, terutama Ranu Pani dan Ranu Kumbolo, sudah bisa diakses manusia.

Dari peta kawasan diketahui Ranu berlokasi di wilayah kerja Resor Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Seroja, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III, Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II. Secara administratif masuk Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Dari ekspedisi diketahui data sementara, danau seluas 0,7 hektare dengan kedalaman 4-5 meter ini berada di zona inti atau menjadi jantung TNBTS dan memiliki keanekaragaman hayati atau biodiversitas yang sangat banyak dan penting.
“Ranu Tompe menjadi zona eksklusif yang mutlak harus dilindungi dari kegiatan apa pun oleh pihak-pihak di luar lingkup Kementerian Kehutanan. Yang boleh ke sana harus untuk riset atau penelitian dengan izin khusus dari kami,” kata Ayu kepada saya pada Jumat, 18 Oktober 2013.
Ayu mengaku menerima beberapa pertanyaan tentang lokasi dan wujud, serta rute ke Ranu Tompe—saya juga menerima 4-5 pertanyaan serupa dari aktivis pecinta alam. Dia menegaskan lagi bahwa Ranu Tompe tidak boleh diakses masyarakat. Ranu Tompe diperlakukan berbeda dari Ranu Pani dan Ranu Kumbolo. Dua danau yang berada di rute pendakian ke Gunung Semeru ini sudah menjadi obyek wisata populer yang sangat gampang diakses masyarakat.
  
Toni Artaka, sang koordinator ekspedisi, menambahkan, seluruh anggota tim ekspedisi dan para porter sudah bersepakat untuk tidak memberitahu rute ke Ranu Tompe kecuali bagi pemegang izin penelitian dari Balai Besar TNBTS. Mayoritas anggota tim dan porter pun mengaku sudah lupa jalur ke Ranu Tompe karena saat pulang jalur disterilkan agar susah dikenali oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
“Kalau kami masih bisa tahu jalur ke sana karena titik koordinat sudah kami catat dengan alat GPS (global positioning system) dan sudah kami petakan,” kata Toni.
Posisi Ranu Tompe berkisar 4 kilometer dari Pos Ranu Pani, pos pendaftaran pengunjung yang ingin mendaki Gunung Semeru. Tim diangkut dengan mobil ke sebuah titik pemberangkatan dan harus menempuh sekitar 2,5 kilometer—sekitar 1,75 kilometer garis lurus—lagi ke lokasi tujuan.
Tim ekspedisi butuh dua hari untuk mempelajari topografi hutan lewat peta sebelum membuka jalur. Di hari pertama tim pendahulu gagal meneruskan perjalanan karena menemui jalan buntu. Selanjutnya perjalanan tim menjadi makin lama karena sering berhenti untuk membaca peta dan menunggu rekan yang bertugas menebas tanaman untuk membuka jalan.
Ada lima lembah yang harus dilewati. Lembah kedua dari titik keberangkatan atau lembah keempat dari titik kepulangan memiliki kemiringan 75-80 derajat. Empat lembah lagi berlereng 40-50 derajat. Hutan Ranu Tompe masih sangat lebat dan lestari. Komposisi flora-fauna lengkap dan sehat.

Data sementara yang diperoleh tim ekspedisi terdiri dari 51 jenis burung, termasuk elang jawa (Nisaetus bartelsi); 60 jenis tanaman vegetasi; 46 jenis anggrek; 6 jenis mamalia, utamanya macan tutul jawa (Panthera pardus melas); 1 jenis primata; 5 jenis capung, serta 16 jenis kupu dan ngengat. Macan kumbang terlihat oleh saya pada Sabtu sore, 12 Oktober, atau sehari sebelum tim menuntaskan ekspedisi.

Menurut Toni, kompilasi data, analisis data, pembahasan dan finalisasi laporan sedang berlangsung; maksimal  selesai dalam sebulan. Rencananya, hasil ekspedisi akan diekspos pada Desember mendatang di Ranu Pani dalam sebuah kegiatan konser mini orkestra dan musik akustik, serta pameran foto-foto hasil ekspedisi. ABDI PURMONO

Sabtu, 04 Februari 2012

Mama fira sakit besok gak sekolah

Pengaruh badai matahari sampai sekarang masih terasa. Beberapa hari hujan yang tidak merata terjadi, angin kencang dan sering kali juga terjadi hujan dengan terik matahari yang menembus awan mengakibatkan mendung yang seharusnya gelab menjadi terang.

Cuaca ekstrim begini yang bikin fira sakit, sudah seminggu badan qu terasa meriang dan di tambah lagi flu berkelanjutan. Bikin stamina naik turun, sudah seminggu aq tidak masuk sekolah. .

"Yaa allah berikanlah aq kesehatan biar aq bisa sekolah"


Published with Blogger-droid v2.0.2

Selasa, 13 Desember 2011

mylove

Sebangnya bisa bertemu walaupun dtemani sambil tidur tapi hati terasa gembira meliahatnya sehat. . Andah aq punya waktu lebih banyak lagi aq pasti mengajak qm jalan-jalan qt bisa berbincang-bincang, ngobrol bersama, maen ice grem bareng. Aq tak akan melupan itu semua. . Selamat bobok semoga qm juga memimpikanqu dalam tidurmu


Published with Blogger-droid v2.0.1

Minggu, 11 Desember 2011

Terbayang selalu oleh mu

Entah apa yang ad d pikiran dan hati qu yang selalu terlintas dirimu, dimana dan kapan pun. Aq berharap suatu saat nanti qt bisa bertemu dan bersama selamanya. Aq tetap berusaha dan berusaha yang terbaik buat qm


Published with Blogger-droid v2.0.1